Selasa, 10 Maret 2015

SIAGA BENCANA BPBD JENEPONTO

 TIM SIAGA BENCANA BPBD JENEPONTO



JENEPONTO, RS — Kabupaten Jeneponto merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang kerap mengalami bencana. Baik banjir, kebakaran, kekeringan, longsor maupun angin puting beliung. Hampir setiap tahun, Jeneponto selalu siaga karena daerah tersebut memang masuk zona rawan bencana. Inilah yang membuat pemerintah kabupaten Jeneponto tanggap siaga bencana dengan  melaunching Siaga Penanggulangan Bencana.
Launching Siaga Penanggulangan Bencana ini dilakukan di halaman kantor bupati Jeneponto yang dirangkaikan dengan upacara apel siaga Bencana yang dipimpin langsung  Bupati Jeneponto Iksan Iskandar, Rabu 7 Januari.
Upacara apel siaga tersebut dihadiri pula oleh Kapolres Jeneponto AKBP Joko Sumarno, Dandim 1425 Jeneponto Muh Letkol Chaniago, Ketua DPRD Jeneponto Muh Kasmin Makkamula, dan beberapa Muspida dan Pimpinan SKPD lainnya.
“Launching hari ini, yakni brigade penanggulangan bencana, dan kita melibatkan secara terpadu,   sekitar 250 personil yang didalamnya ada Kodim 1425 Jeneponto, Polres  Jeneponto, Tagana, BPBD, Satpol-PP, Orari, Pramuka, PMI dan seluruh stakeholder yang terkait dalam penanggulangan bencana,” urai Iksan.
Tujuan launching Siaga Penanggulangan Bencana  menurut Iksan, adalah bagian dari langkah awal untuk melakukan penanggulangan bencana yang maksimal di daerah ini. Apalagi Jeneponto kerap dilanda bencana baik itu banjir, longsor maupun kekeringan.
“Saya kira hari ini kita akan memulai langkah baru di Jeneponto. Karena penanganan bencana tahun kemarin belum terpadu, sehingga hari ini, kita mau melakukan yang terbaik untuk daerah ini. Kita ingin meminimalisir seluruh akibat atau dampak dari bencana tersebut. Sebab perlengkapan di laut kita sudah ada, speedboat, ambulance, dan perahu karet dari kepolisian, motor Boat, semuanya akan mendukung dan membantu kita dalam penanggulangan bencana di Jeneponto,” ucap Iksan.
Upaya yang dilakukan kedepannya, kata Iksan, pemerintah dalam melakukan penanganan banjir antara lain, menempatkan setiap personil terpadu di 11 kecamatan agar mampu mengontrol setiap bencana yang terjadi di kabupaten Jeneponto.
“Berdasarkan peta wilayah ditambah dengan pengalaman tahun lalu, memang kita di Jeneponto rawan bencana, termasuk musim kemarau yakni kebakaran, puting beliung dsb. Kalau musim hujan ada bencana banjir, longsor juga angin puting beliung sehingga kita harus siap siaga menghadapinya,” jelas  Iksan
 
Sumber : Radar Selatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar